Postingan

RAHASIA BESAR DIBALIK 10 MUHARRAM

RAHASIA BESAR DIBALIK 10 MUHARRAM Tahun baru Islam (1 Muharram) telah kita lewati bersama sekarang jumpai hari paling bersejarah bagi SELURUH MAKHLUK (yaitu 10 Muharram). *Tanggal 10 Muharram tahun ini bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 30 september  2017. Dari Ibnu Abbas ra. berkata Rasulullah saw. bersabda:  "Siapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka Allah SWT akan memberi kepadanya pahala 10.000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah, dan 10.000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah SWT akan menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari ‘Asyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh umat Rasulullah saw. yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka." Lalu para sahabat bertanya Rasulull

Doa untuk mempererat kasih sayang

Untuk Mahabbah orang yang kita kasihi  الى حضرة النبي المصطفى سيدنا محمد صَلَّى اللهُ عَـلَيْهِ وَسَـلَّمَ ثم الى حضرة الشيخ عبد القادر الجيلني ونفعني بعلومه وعاد علينا ببركاته   ثم الى حضرة الشيخ مَحْـرُوْسْ عَـلِىْ لِرْبَيَا  اللهُ اْلكَافِيْ وَقَـصَدْتُ اْلكَافِيْ وَوَجَـدْتُ اْلكَافِيْ لِـكُّلٍ كَافِيْ كَـفَانِيَ اْلكَافِيْ وَنِـعْـمَ الْكَافِيْ وَلِلهِ اْلحَـمْدُ اَلَّلَـهُمَّ اِنِّيْ اَسْـئَـلُـكَ وَأَتَـوَسَّـلُ اِلَـيْـكَ بِاسْـمِكَ اْلاَعْـظَمِ وَبـجَاهِ سَــيِّدِنَا وَمَـوْلَانَا مُـحَـمَّـدٍ صَلَّى اللهُ عَـلَيْهِ وَسَـلَّمَ اَنْ تَجْـعَـلَ ............بِنت .............. مَحَـبَّةً وَمَوَدَّةً وَهَـيْبَـةً مِنِّيْ بِفَـضْلِ سَـــيِّـدِ وَلَـدِ عَـدْنَانْ سَـئَلْـتُـكَ بِاسْـمٍ مُعَـظَّمٍ قَـدْرُهُ بِأَجٍ اَهُـوْجٍ جَـلْجَـلُوْتٍ وَهَـيْـهَـلَتْ وَعَـطِّفْ قُـلُوْبَ الْعَالَمِيْنَ بِأَسْــرِهَا عَــلَيَّ وَاَلْـبِـسْــنِيْ قَـبُوْلًا بِـسَلْمَهَـتْ 

Keutamaan bulan muharram 2

Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT. Saking mulianya, ia dijuluki dengan  syahrullah  (bulan Allah). Muharram dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk melakukannya. Amalan sunah yang dimaksud ialah puasa. Kesunahan puasa di bulan Muharram didasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah:   جاء رجل إلى النبي ضلى الله عليه وسلم فقال: أي الصيام أفضل بعد شهر رمضان؟ قال:  شهر الله الذي تدعونه المحرم Artinya, "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram,” (HR Ibnu Majah). Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sebagai berikut. أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم Artinya, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharram.” Dalam  Syarah Shahih Muslim , Imam An-Nawawi mengatakan, hadits ini menjadi dalil keutamaan puasa Muharram. Seme

Keutamaan bulan muharram 1

Keutamaan bulan muharram Keutamaan bulan Muharram tidaklah perlu disangsikan lagi. Namun keutamaan itu harus diisi dengan berbagai amalan-amalan yang berbobot, sehingga keutamaan itu benar-benar bernilai. Baik secara individual maupun sosial.<> Para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu; 1) melakukan shalat, 2) berpuasa, 3) menyambung silaturrahim, 4) bershadaqah, 5) mandi, 6)memakai celak mata, 7) berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal), 8) menjenguk orang sakit, 9) menambah nafkah keluarga, 10) memotong kuku, 11) mengusap kepala anak yatim, 12) membaca surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali. Untuk mempermudah ingatan, sebagian ulama mengawetkannya dalam bentuk nadham yang dinukil As-Syaikh Abdul Hamid dalam kitabnya  Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur  فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ و
  HIKMAH DI BALIK MUSIBAH إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ Jama’ah Shalat Jumat yang dimuliakan Allâh, Dalam beberapa bulan terakhir, banyak sekali musibah yang menimpa negeri kita tercinta. Mulai dari banjir di Jakarta dan Jawa Tengah; banjir bandang di Manado; kemudian tanah longsor dan gempa bumi di berbagai tempat; dan yang terakhir adalah banjir di kabupaten kita. Jika dilihat mengunakan kacamata sains, maka bencana alam t

TATA CARA ZIARAH KUBUR

TATA CARA ZIARAH KUBUR ZIARAH KUBUR       PENGERTIAN  DAN HUKUMNYA Kata “ ziarah”   menurut bahasa berarti menengok, jdai ziarah kubur artinya menengok kubur. Sedang menurut syariat Islam, ziarah kubur itu bukan hanya sekedar menengok kubur, bukan pula untuk sekedar tahu dan mengerti keadaan kubur atau makam, akan tetapi kedatangan seseorang ke kubur adalah dengan maksud untuk mendoakan kepada yang dikubur muslim dan mengirim pahala untuknya atas bacaan ayat-ayat Al-Quran dan kalimah-kalimah thayyibah, seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat dan lain-lain. Ziarah kubur hukumnya sunah, sebagaimana hadis riwayat Ahmad, Muslim dan Ashhabussunan dari Abdullah bin Buraidah yang diterima dari bapaknya bahwa Nabi Saw. Bersabda: كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقَبْرِ فَزُوْرُهَا فَاِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ اْلاٰخِرَةِ ( رواه احمد ومسلم واصحاب السنن) Artinya :   Dahulu saya melarang menziarahi kubur, adapun sekarang berziarah ke sana, karena yg demikian itu akan mengingatkanmu
KISAH Syekh Saman Al-Madani Ra                                                 Syekh Saman Al-Madani Ra   Nama beliau adalah Gauts Zaman al-Waly Qutbil Akwan Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani keturunan Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah Saw. Beliau adalah ulama besar dan wali agung berdarah AHLUL BAIT NABI beraqidah Ahlussunnah Wal Jamaah dengan Asy'ari dalam bidang teologi atau aqidah, dan Syafi’i mazhab fiqih furu' ibadatnya, dan Junaid al-Baghdadi dalam tasawufnya. Beliau r.a tinggal di Madinah menempati rumah yang pernah ditinggali Khalifah pertama, yakni Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada bandingnya, kecuali para Anbiya wal mursalin). Guru mursyid Beliau adalah Sayyidina Syekh Mustafa Bakri, seorang wali agung dari Syiria, dari pihak ayah keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a dari pihak ibu keturunan Sayyidina Husin Sibthi Rasulullah