Postingan

niat puasa menurut hadis nabi

niat puasa yang perlu ditanamkan di dalam hati adalah: ·          Pertama: Berniat untuk berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh  keimanan dan mengharapkan ampunan dari Allah. Dengan penuh keimanan maksudnya adalah meyakini bahwa ibadah puasa adalah wajib dilaksanakan dengan dasar iman. Adapun maksud dari ihtisaban adalah pengharapan pahala dan ampunan dari Allah. Niat berpuasa selama bulan ramadhan untuk mencapai derajat takwa, niat berpuasa selama bulan Ramadhan agar Allah memberi rahmat, ampunan dan pembebasan dari api. Berharap agar Allah mencegah kita jatuh ke dalam dosa. Niatkan setelah selesai melaksanakan puasa ramadhan agar Allah menjadikan aku manusia yang lain dari sebelum ramdhan yang penuh dengan kebaikan dan amal sholeh. ·          Kedua:  Dengan menjaga lisan dan seluruh anggota tubuh dari yang membatalkan. Bertolak dari sabda Rosulullah: الغيبة تفسد الصوم "Fitnah membatalkan puasa". Maka semua ungkapan dan ucapan yang membawa kepada dosa dan menyakit

DUNIA ADALAH Kenikmatan Semu yang Melalaikan

DUNIA ADALAH Kenikmatan Semu yang Melalaikan Kawan, dunia ini memang melenakan, banyak keindahan dan kenikmatan serta kesenangan yang ditawarkannya. Dunia menggoda siapa saja yang berada di dalamnya. Tak ayal, banyak dari kita yang terjerembab dalam kesenangan semu yang ditawarkan oleh dunia. Ketahuilah kawan, dunia ini ibarat air laut, semakin kau minum, maka akan semakin haus. Ya, semakin kita mengejar dunia, maka kita akan semakin terperdaya olehnya. Kawan, apa yang hendak kita kejar di kehidupan yang singkat ini? Apakah harta? Lihatlah Qarun, manusia yang paling kaya pada masanya, namun akhirnya dia terhinakan oleh kekayaannya sendiri. Ataukah jabatan? Ingatkah kalian dengan Fir’aun? Dia adalah manusia yang paling angkuh di dunia dan melampaui batas. Fir’aun adalah raja tersohor, bahkan dia tak segan mengakui dirinya sebagai tuhan yang berhak menetapkan hukum sesuai dengan kehendaknya. Namun kita sudah sama-sama mengetahui akhir kisahnya, bahwa Fir’aun pada akhirnya pun ma

Orang yang Pandai

Gambar
Orang yang Pandai Teringat ketika kita masih kecil, maka orang tua kita sering mendoakan kita menjadi orang yang pandai atau pintar. Memang kepandaian merupakan satu hal yang menjadi tolok ukur kesuksesan seseorang. Tapi apakah kepandaian itu? Mungkin dari kita ada yang menghitung berdasarkan IQ. Tapi kasihan juga orang yang ditakdirkan dilahirkan dengan IQ yang rendah, mereka tidak akan pernah menjadi orang pintar. Bahkan kepintaran dijadikan iklan obat anti masuk angin. Yang menarik dalam Islam, kepandaian itu dapat diraih oleh setiap orang, walaupun IQ nya tidak tinggi. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.” (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’) Jadi ada dua parameter orang yang pandai yaitu orang yang sering

Doa Pergi Ke Mesjid

Doa Pergi Ke Mesjid اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُوْراً، وَفِي لِسَانِي نُورًا، وَفِي سَمْعِيْ نُوْرًا، وَفِي بَصَرِي نَوْرًا، وَمِنْ فَوْقِي نُوْرًا، وَمِنْ َتْحْتِي نُوْرًا، وَعَنْ يَمِيْنِي نُوْرًا، وَعَنْ شِمَالِي نُوْرًا، وَمِنْ أَمَامِي نُوْراً، وَمِنْ خَلْفِيْ نُوْراً، وَاجْعَلْ فيِ نَفْسِي نُوْراً، وَأَعْظِمْ لِي نُوْرًا، وَعَظِّمْ لِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ لِيْ نُوْراً، وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا، اللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ عَصَبِي نُوْرًا، وَفِي لَحْمِيْ نُوْرًا، وَفِي شَعْرِي نُوْرًا، وَفِي بَشَرِيْ نُوْرًا “Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya pada lisanku, cahaya pada pendengaranku, cahaya pada penglihatanku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya di kananku, cahaya di kiriku, cahaya di depanku, dan cahaya di belakangku. Jadikanlah pada diriku cahaya, besarkanlah untukku cahayanya, besarkanlah cahayaku, jadikanlah untukku cahaya, jadikanlah aku cahaya. Ya Allah, berikanlah aku cahaya, jadikanlah pada otakku cahaya, jadikanlah dalam

Makna Sujud

Memahami Makna Sujud É ô ‰ ß Ú ó ™ $ # u r > Î Ž t I ø % $ # u r ) dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). Wasjud Waqtarib”  demikianlah Allah swt menutup firmannya dalam surat al-Alaq. Suatu statemen yang tegas dan gamblang. Bahwa sujud merupakan wahana paling efesien untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Memang secara psiklogis sujud memiliki nilai lebih dibandingkan dengan rukun shalat yang lain. Karena ketika sujud posisi seseorang benar-benar mununjukkan kerendahannya di hadapan Sang Khaliq. Bagaimana tidak, kepala yang menjadi bagian paling istimewa dalam tubuh manusia dan tempat bersemayamnya pancaindera. Juga anggota tubuh yang paling dimuliakan oleh manusia, tiba-tiba diposisikan begitu rendahnya hingga rata dengan tanah, tempat kaki berpijak. Sebenarnya sujud menjadi wahana intim antara hamba dengan Allah swt. Pada saat itulah mereka merasakan ke-hinaannya dan sekaligus ke-agungan Allah swt. Begitulah yang diisyaratkan Rasulullah saw dalam haditsnya