Adab ketika berdoa
Mengingat doa adalah ibadah sebagaimana sabda Muhammad Rosulullah
saw. , maka ada beberapa etika yang harus kita terapkan dalam berdoa.
Berikut penulis ramukan etika dalam berdoa dari beberapa ayat dalam Al-Qur’an,
serta petuah Imam Ghozali yang tertuang dalam Ihya Ulumuddin, petuah
Al-Qusyairi, dan petuah Imam Nawawi.yaitu sebagai berikut :
1.
Bertobat sebelum berdoa, lalu menghadapkan diri kepada Al¬lah
dengan sungguh-sungguh dan khusyu’.
2.
Disunnatkan menghadap kiblat.
3.
Seyogyanya doa-doa itu diawali dan diakhiri dengan puji-pujian
kepada Allah SWT.
4.
Mengakui keagungan Allah SWT dengan segala kerendahan diri dan
hati (QS. 6/Al-An’am: 42).
5.
Mengucapkan doa dengan suara yang sedang (tidak keras dan juga
tidak berbisik) dan lembut. "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati
dan suara yang lembut. Sungguh Dia tidak menyukai or¬ang-orang yang melampaui
batas." (QS. 7/Al-’Arofi 55)
6.
Memanjatkannya dengan perasaan takut (tidak akan diterima) dan
berharap (untuk dikabulkan). "Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan
penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat
kebaikan." (QS. 7/Al-A’rof: 56).
7.
Tidak perlu berpantun, dan/atau dengan pengucapan berirama.
Cukuplah dengan kata-kata yang baik yang mencerminkan kerendahan kedudukan kita
sebagai hamba di hadapan Allah SWT, serta sederhana dan tepat mengenai sesuatu
yang kita inginkan. Alangkah lebih baik jika kita memanjatkan bacaan- bacaan
doa yang telah dicontohkan Muhammad Rosulullah saw. yang kandungan maknanya
sesuai dengan kehendak kita juga,
8.
Mengulang doa sampai dua atau tiga kali, yakni doa tentang sesuatu
yang kita prioritaskan memohonkannya kepada Allah SWT.
9.
Ditutup dengan bacaan sholawat, kemudian dilanjutkan dengan bacaan
( Abdul Mukti Jelutih )
Komentar
Posting Komentar