MENGUNAKAN WAKTU DENGAN AMAL SHOLEH

MENGUNAKAN WAKTU DENGAN AMAL SHOLEH

Bertaqwalah kepada Allah dan pergunakanlah waktu dalam  hidupmu untuk hal – hal yang permanfaat bagimu di negeri akhirat :

Yang pada hari itu Allah berfirman, ("Di hari ini harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna) bagi seorang pun.
089. (Kecuali) lain halnya dengan (orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih") dari syirik dan munafik, yang dimaksud adalah hati orang Mukmin, maka sesungguhnya imannya itu dapat memberi manfaat kepada dirinya. ( Assyu’aro’ : 88 – 89 )

Ketahuilah bahwa waktu sangatlah berharga, sejenak saja waktu yang tidak dipergunakan untuk amal sholeh akan membuat rugi.
 (Demi masa) atau zaman atau waktu yang dimulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya; maksudnya adalah waktu salat Asar.
002. (Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah jenis manusia (benar-benar berada dalam kerugian) di dalam perniagaannya.
003. (Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) mereka tidak termasuk orang-orang yang merugi di dalam perniagaannya (dan nasihat-menasihati) artinya sebagian di antara mereka menasihati sebagian yang lainnya (supaya menaati kebenaran) yaitu iman (dan nasihat-menasihati dengan kesabaran) yaitu di dalam menjalankan amal ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.( al-  Ashr : 1 – 3 )
 Ibnu Kasir berkata, Al Ashr adalah zaman yang didalamnya terdapat aktifitas manusia yang berupa kebaikan dan keburukan. “ Sesungguhnya manusia itu benar – benar dalam kerugian” artinya bahwa setiap manusia yang beraktifitas dalam perniagaan, usaha, dan dalam menghabiskan usia untuk melakukan pekerjaan dunia derada dalam kekurangan, tersesat dari kebenaran hingga mati. “ kecuali orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh.” Sesungguhnya mereka dalam keberuntungan, bukan dalam kerugian. Karena mereka bekerja untuk akhirat, serta pekerjaan dunia tidak menyibukkan mereka.
 Renungkanlah wahai kaum muslimin, bersama kelompok yang manakah kita ? bersama kelompok yang merugi ataukah kelompok yang beruntung ? waktu yang berlalu pada diri kita, merupakan kesempatan besar. Jika waktu itu lewat, ia takkan kembali lagi kepada kita. Akan tetapi, usia kita akan di evaluasi, dituliskan pahala atau dosa sesuai dengan waktu yang kita pergunakan. Oleh karena itu, gunakanlah waktu itu dengan baik, sebelum ia berlalu.
 Allah swt telah menjadikan siang dan malam sebagai waktu untuk beribadah. Allah berfirman :
 (Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti) yakni satu sama lainnya saling silih berganti dengan yang lainnya (bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur) atas nikmat Rabb yang telah dilimpahkan kepadanya pada dua waktu itu.( al Furqon : 62 )
Dalam ayat ini Allah mewajibkan sholat lima waktu pada waktu – waktunya tertentu dalam bagian siang dan malam, sebagaimana firman Allah :
 (Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir) artinya sejak dari matahari tergelincir (sampai gelap malam) hingga kegelapan malam tiba; yang dimaksud adalah salat zuhur, asar, magrib dan isyak (dan bacaan di waktu fajar) yakni salat subuh (sesungguhnya bacaan di waktu fajar/salat subuh itu disaksikan) oleh malaikat-malaikat yang berjaga pada malam hari dan malaikat-malaikat yang berjaga pada siang hari.( al – Isro’ : 78 )
 Dari keterangan ini kita mengetahui bahwa umur manusia seharusnya di penuhi dengan amal sholeh, bahkan ketika kita beristirahat seperti tidur, makan , minum, bergaul dengan kelurga, beramah – ramah dengan saudara, apabila diniatkan untuk ketaqwaan untuk beribadah, ia akan menjadi ibadah yang berpahala.
 Gunakanlah usia kita untuk kebaikan sebulum usia kita berakhir, Allah berfirman :
 (Hai orang-orang yang beriman, janganlah melalaikan kalian) yakni melupakan kalian (harta-harta kalian dan anak-anak kalian dari mengingat Allah) dari melakukan salat lima waktu. (Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi).
010. (Dan belanjakanlah) dalam berzakat (sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian; lalu ia berkata, "Ya Rabbku! Mengapa tidak) (Engkau menangguhkan aku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah, yakni supaya aku dapat membayar zakatku (dan aku termasuk orang-orang yang saleh?") Ibnu Abbas r.a. telah memberikan penafsirannya, bahwa tiada seseorang pun yang melalaikan untuk membayar zakat dan melakukan ibadah haji, melainkan ia meminta supaya kematiannya ditangguhkan di saat ia menjelang ajalnya.
011. (Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan, kematian, seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kalian kerjakan) ( Al- munafiqun : 9 – 11 ) 
Dalam sebuah hadis di jelaskan
 “ pada hari kiamat’ kedua kaki seorang hambah tidak akan melangkah sehingga ia di Tanya tentang empat perkara : tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakan, kedua tentang usianya untuk apa ia habiskan, ketiga tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia membelanjakannya, ke empat tentang ilmunya apa yang diperbuat dengan ilmunya tersebut.”

Banyak manusia zaman sekarang yang bermain – main dengan waktu, menyia – nyiakan waktu untuk memenuhi syahwat, kelalaian dan menyia – nyiakan sholat. Mereka bergadang sepanjang malam untuk menonton televise atau film, main kartu disertai dengan judi, bencanda, berfoya – foya dan melalaikan zikir kepada Allah. Kemudian jika sudah datang waktu sahur, waktu turunnya Allah swt dan mendekati waktu shubuh, mereka tidur setelah sepanjang malam begadang dan menutup malamnya dengan meninggalkan sholat shubuh. Itu yang mereka perbuat sepanjang waktu. Apakah orang – orang seperti ini yang menyia – nyiakan kewajiban yang di tentukan Allah itu merasa aman dari neraka? Ataukah mereka tahan merasakan panasnya siksa neraka, sehingga mereka tidak takut hal itu? Meraka telah menyalahi hikmah ilahi dalam penciptaan siang dan malam. Allah menjadikan malam sebagai ketenangan dan waktu untuk tidur serta istirahat. Allah menjadikan siang untuk mencari penghidupan dan waktu untuk terjaga dan berusha.
Manusia macam apa mereka itu? Ketika di panggil hayya ‘alas shalah, hayya ‘ala falah, sholatu khairum minnnaum, sholat lebih baik dari pada tidur, ) akan tetapi seruan itu seperti seruan untuk kuburan, lisan mereka seolah – olah berkata , ‘tidak tidur lebih baik dari pada sholat,’ kebanyakan rumah pada waktu shubuh tidak terdengar suara zikir, tidak terlihat orang yang keluar untuk melaksanakan sholat.
Bertobatlah kepada Allah swt sebelum terhalang untuk melakukan tobat, sesungguhnya Allah berfirman :
{ وَلَيْسَتِ التوبة لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السيئات } الذنوب { حتى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الموت } وأخذ في النزع { قَالَ } عند مشاهدة ما هو فيه { إِنّى تُبْتُ الئ ان } فلا ينفعه ذلك ولا يقبل منه { وَلاَ الذين يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ } إذا تابوا في الآخرة عند معاينة العذاب لا تقبل منهم { أُوْلَئِكَ أَعْتَدْنَا } أعددنا { لَهُمْ عَذَاباً أَلِيماً } مؤلماً .
018. (Dan tidaklah dikatakan tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan) atau dosa (hingga ketika ajal datang kepada salah seorang mereka) dan nyawanya hendak lepas (lalu dikatakannya) ketika menyaksikan apa yang sedang dialaminya ("Sesungguhnya saya bertobat sekarang.") karena itu tidaklah bermanfaat dan tidak akan diterima oleh Allah tobatnya. (Dan tidak pula orang-orang yang mati sedangkan mereka berada dalam kekafiran) yakni jika mereka bertobat di akhirat sewaktu menyaksikan azab, maka tidak pula akan diterima. (Mereka itu Kami siapkan) sediakan (bagi mereka siksa yang pedih) yang menyakitkan. ( An –Nisa’ 18 )
Dalam surah azzumar : 56 Allah berfirman :
  
(Dan kembalilah kalian) bertobatlah kalian (kepada Rabb kalian, dan berserah dirilah) ikhlaskanlah di dalam beramal (kepada-Nya sebelum datang kepada kalian azab kemudian kalian tidak dapat ditolong lagi) yakni azab itu tidak dapat dicegah jika kalian tidak bertobat kepada-Nya.
055. (Dan ikutilah sebaik-baik apa yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian) yaitu Alquran (sebelum datang azab kepada kalian dengan tiba-tiba, sedang kalian tidak menyadari) akan kedatangannya.

056. Maka bersegeralah kalian sebelum tiba waktunya (seseorang mengatakan, "Alangkah menyesalnya aku) artinya amat menyesallah aku (atas kelalaianku terhadap Allah) yaitu karena tidak taat kepada-Nya (dan sesungguhnya) (aku adalah termasuk orang-orang yang benar-benar memperolok-olokan") agama-Nya dan Kitab-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Segumpal Daging Itu Adalah Qolbu Atau Hati

doa penutup majlis pertemuan

Niat Puasa sunnah dan Niat mandi jinabah dll